Marquee

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” [QS. Ali Imran [3] : 104].

Sabtu, 03 Desember 2011

Adab Mencari Ilmu

Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Ada beberapa hal atau adab yang harus diketahui bagi sang pencari ilmu, sehingga ilmu yang diperoleh bermanfaat, berkah, dan mendapat ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala.


Beberapa adab yang perlu diketahui bagi sang pencari ilmu adalah sebagai berikut :

1. Ikhlas

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sa
llam " Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya..." [HR. Muttafaqun ‘Alaih]. Imam Nawawi menyatakan, para ulama memiliki kebiasaan menulis Hadist ini diawal pembahasan, guna mengingatkan para pencari ilmu agar meluruskan niat mereka sebelum menelaah kitab.

2. Mengutamakan yang Wajib

Hendaknya penuntut ilmu mengutamakan ilmu yang hukumnya Fardhu Ain untuk dipelajari terlebih dulu, semisal masalah aqidah, halal-haram, dan kewajiban yang dibebankan kepada muslim, maupun larangannya.

3. Meninggalkan yang Tidak Bermanfaat

Tidak semua ilmu boleh dipelajari, karena ada ilmu-ilmu yang tidak bermanfaat, bahkan bisa menjerumuskan orang yang mempelajarinya kepada keburukan. seperti ilmu sihir, dan lain sebagainya.

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ

"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman, padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setanlah yang kafir yang mengerjakan sihir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut..." [QS. Al-Baqarah : 102].

4. Menghormati Ulama

Rasulullah SAW. bersabda, " Barang siapa menyakiti wali-Ku, maka Aku telah mengumandangkan perang kepadanya" [HR. Bukhari]. Imam Syafi'i dan Imam Hanifah menafsirkan yang dimaksud Wali dalam hadist itu adalah Para Ulama.
Sehingga jangan sampai seorang penuntut ilmu melecehkan mereka, karena perbuatan itu mengundang murka dari Allah SWT.

5. Tidak Malu

Sifat malu dan gengsi bisa menjadi penghalang seseorang untuk memperoleh ilmu. Karena itu para ulama menasehati agar kedua sifat itu ditinggalkan dalam menuntut ilmu, sehingga pengetahuan yang bermanfaat bisa didapat.

6. Memanfaatkan Waktu

Hendaknya pencari ilmu tidak menyia-nyiakan waktu hingga terlewatkan waktu belajar. Ulama besar seperti Imam Bukhari, bisa dijadikan contoh di mana beliau menyalakan lentera lebih dari 20 kali dalam semalam untuk menyalin Hadist yang telah beliau peroleh. Artinya beliau amat menghargai waktu, malam hari pun tidak beliau lewatkan kecuali untuk menimba ilmu.

7. Bermujahadah (Bersungguh-sungguh)

Para ulama dahulu tidaklah bersantai-santai dalam mencari ilmu. Tentu kalau seorang muslim menginginkan memiliki ilmu sebagaimana ilmu yang mereka miliki, maka harus bersunggu-sungguh, seperti kesungguhan yang telah mereka lakukan.

Ada yang mengatakan kepada Imam Ahmad saat beliau terlihat tidak kenal lelah dalam mencari ilmu. "Apakah engkau tidak beristirahat?" Beliau hanya mengatakan, "Istirahat hanya di Surga".

8. Menghindari Maksiat

Nasihat Imam Al-Waqi' kepada Imam Syafi'i mengenai sulitnya menghafal sangatlah berharga. Imam Al Waqi' menjelaskan bahwa ilmu adalah cahaya dari Allah SWT, sehingga tidak akan pernah bersatu dengan jiwa yang suka bermaksiat.

9. Mengamalkan Ilmu

Setiap ilmu yang dipelajari harus diamalkan. Para pencari ilmu hendaknya bersegera mengamalkan apa yang telah ia ketahui dan pahami, jika hal itu berkenaan dengan amalan-amalan yang bisa segera dikerjakan. Ali bin Abi Thalib ra. mengatakan " Wahai pembawa ilmu, beramallah dengan ilmu itu, barang siapa yangsesuai antara ilmu dan amalannya, maka mereka akan selalu lurus". [HR. Ad Darimi].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar